Apa itu Kamera TLR ?


  • Masih banyak yang belum memahami bahkan mengenal Kamera TLR

    Kamera TLR adalah jenis kamera dengan dua lensa objektif dengan panjang fokus yang sama. Salah satu lensanya adalah tujuan dari fotografi itu sendiri yaitu menangkap cahaya untuk menghasilkan gambar, sedangkan yang lainnya digunakan untuk sistem jendela bidik, yang biasanya dilihat dari atas di tingkat pinggang.
    Selain itu, jendela bidik terdiri dari cermin 45 derajat (alasan untuk kata refleks dalam nama), layar matte fokus di bagian atas kamera, dan kap pop-up sekitarnya. Dua tujuan yang terhubung, sehingga fokus ditampilkan pada layar fokus akan persis sama seperti pada film.

Franke & Heidecke Rolleiflex dengan TLR -1928
  • Sejarah Singkat
     Kamera TLR adalah kamera pertama dengan refleks praktis oleh Franke & Heidecke Rolleiflex dengan nama TLR tahun 1928. Dimana mereka mempeloporkan Twin Lens Reflex yang bekerja sebagai berikut : Lensa yang atas untuk mengintip, lensa bawah untuk mengirimkan gambar ke filmnya.
    Twin-lens reflex kamera ini tersedia selama beberapa dekade dengan kepopuleran yang cukup lama. Namun karena TLR ini boros lensa, maka dirancanglah sistem lensa tunggal, dan rancangan tersukses adalah rancangan Oscar Barnack pada tahun 1920-an.


  • Cara Kerja
    Proses kerja pembidikan pada kamera ini dilakukan secara vertical pada bagian atasa lensa dan tidak berhubungan dengan lensa utama (bagian bawahnya). Lensa bagian atas berfungsi untuk menangkap objek yang dipantulkan oleh cermin pembidik, sedangkan lensa bagian bawah berfungsi menangkap objek untuk diteruskan ke film. Kedua lensa bergerak bersama-sama sampai objek yang akan dipotret tampak menyatu.

  • Kelebihan dan Kekurangan
    Kelebihan kamera jenis ini di antaranya adalah kesederhanaan mekaniknya dibandingkan dengan kamera SLR. SLR harus menggunakan beberapa metode untuk menghalangi cahaya dari film selama fokus, baik dengan shutter fokus (paling umum) atau dengan cermin refleks itu sendiri.
  
    Tidak seperti hampir semua SLR, TLR memberikan gambar secara terus-menerus pada layar finder. Tampilan tidak keluar tidak hitam saat terpapar. Karena cermin tidak perlu keluar, gambar dapat diambil lebih dekat ketika waktu shutter ditekan oleh fotografer. Dengan kamera ini, shutter lag (keterlambatan m
enutup rana) dapat diperkecil sehingga menguntungkan dalam pemotretan aksi-aksi cepat.
    Kamera TLR ini baik digunakan untuk untuk foto candid, karena keberadaan kamera terletak di dada dengan digantungkan dengan tali leher.
 
    Design dengan daun jendela daun dalam lensa daripada jendela focal-plane dapat menyinkronkan dengan flash dengan kecepatan lebih tinggi dari yang dapat dilakukan oleh kamera SLR. Kombinasi fitur-fitur ini sangat menguntungkan saat mengambil gambar aksi berpose (seperti, misalnya, seorang seniman bela diri mengeksekusi tendangan atau melompat) dalam kombinasi dengan flash intensitas tinggi elektronik untuk membekukan tindakan. Karena ketersediaan kamera medium format dan kemudahan komposisi gambar, TLR juga disukai oleh banyak studio foto untuk pose statis.
  
    Tetapi, kamera TLR juga memiliki beberapa kekurangan diantaranya adalah: karena pandangan fotografer melalui satu lensa tetapi mengambil foto tersebut melalui lensa lain, paralaks kesalahan ini menghasilkan foto yang berbeda dari tampilan hasil bidikan pada layar. Perbedaan ini diabaikan ketika subjek jauh, tetapi sangat penting untuk subjek di dekatnya.
     Kekurangan lainnya adalah gambar dalam jendela bidik dibalik secara horizontal (dari kiri ke kanan) yang mengakibatkan pembingkaian foto yang sulit, terutama bagi pengguna yang belum berpengalaman atau dengan subjek yang bergerak. Gambar dalam jendela bidik dibalik ‘kiri ke kanan’ yang dapat membuat membingkai foto yang sulit, terutama bagi pengguna yang belum berpengalaman atau dengan subjek yang bergerak.


Contoh Hasil Kamera TLR


    Demikian post kali ini mengenai Kamera TLR, menarik untuk dicoba? Tentunya. Semoga pemahaman mengenai apa itu Kamera TLR maupun cara kerja dan kelebihan kekurangannya bisa kita dapati.


- Salam Jepret !

No comments:

Post a Comment